Kasus Pelaporan Anggota Komisi B DPRD DKI tak Ambil Pusing Oleh Politikus Gerindra

Jakarta - Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta Abdul Aziz tak ambil pusing dirinya dilaporkan salah seorang anggota Komisi B, Ichwanul Muslimin ke Badan Kehormatan (BK) DPRD DKI.

"Itu kan hak dewan, saya menghormati apa yang dilakukan oleh beliau karena itu dengan prosedur ya, kan kalau ada perselisihan dilaporkan ke BK, nanti BK menggali gitu ya, enggak papa.

Itu biasa aja ya," kata Aziz saat dikonfirmasi pada Kamis (9/12).

Ia mengaku belum mengetahui secara pasti alasan Ichwanul melapor ke BK. Namun, ia menyebut bakal kooperatif jika BK melayangkan surat panggilan terkait laporan itu.

"BK pasti nanti kan klarifikasi, saya juga enggak tahu sih ini dilaporkan karena apa, nah rapat itu atau apa.

kan direkam semua, apa yang saya bicarakan, rekan saya bicarakan, ada semuanya di situ kan, tinggal ditinjau aja sama BK, lihatnya salah apa enggak saya.

Kalau salah saya minta maaf, kalau nerima hukuman saya terima, begitu," katanya.

Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Ichwanul Muslimin sebelumnya melaporkan Ketua Komisi B Abdul Aziz ke BK DPRD DKI Jakarta.

Ichwanul mengatakan Aziz telah mengeluarkan rekomendasi tanpa sepengetahuan anggota yang lain saat rapat Komisi dengan Direksi PT Transjakarta pada Senin (6/12) terkait kecelakaan yang melibatkan bus Transjakarta.

"Abdul Aziz membagikan hasil rekomendasi Komisi B terkait kejadian Transjakarta ini di grup WhatsApp Komisi B, Ada 3 poin yang di rekomendasikan.

Namun saat saya tanya ke pimpinan lain, mereka belum mengetahui apapun terkait rekomendasi ini," kata Ichwanul saat dihubungi, Kamis (9/12).

"Saya menanyakan ke Aziz pada grup WhatsApp, Ini hasil rekomendasi komisi B atau rekomendasi pimpinan komisi B saja?" ujarnya.

Ichwanul menyebut Azis langsung menghubungi dirinya secara pribadi. Menurutnya, Azis berbicara dengan nada tinggi dan memakai bahasa yang kurang pantas.

"Saya tidak menyudutkan Aziz, saya menanyakan kepada pimpinan di mana ada 3 orang bukan hanya Aziz," katanya.

Ia juga menyinggung soal Aziz yang pernah memanggil direksi PT Transjakarta ke ruangan pribadi untuk mempertanyakan kebenaran video clip stubborn belly dance (tari perut).

"Pelaporan karena mengeluarkan rekomendasi tanpa sepengetahuan. Kedua, bicara kode etik, memarahi saya langsung. Ketiga terkait video clip stomach dance," katanya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perkiraan Kerugian Ekonomi Israel Mencapai 2,14 USD Miliar Selama Serangan ke Gaza

Dilaporkan dari Koran Libanon , Pangeran MBS Dukung Israel Menggulingkan Raja Yordania

Cerita SBY Tentang Partai Demokrat Usai Dihamtam Krisis Kasus Korupsi